Berawal dari ajakan temen, akhirnya tertarik juga buat bergowes ria itu adalah di awal tahun 2008. mendengarkan cerita perjalanan dan pitstop yang mengasikan tentang jalur gowes yang dilewatin oleh rekan rekan goweser telah membuat hati kecil saya iri, bayangan sepeda ingat di zaman SD – SMP waktu itu sering banged tipa minggu gowes ma ayah sendiri dengan tunggangannya FEDERAL merah, sekarang ntah kemana tuh sepeda. Akhirnya setelah mendapatkan informasi dari koperasi bakalan ada kredit lunak untuk kepemilikan sepeda tanpa pikir panjang langsung saja booking, waktu itu saya pilih Polygon Premiers 1.0 warna hitam kombinasi abu – abu, ini penampakannya ( photo di edit sedemikian rupa agar terkesan jadul : red ) :
Dikarenakan waktu itu belum begitu paham tentang dimensi sepeda dan geometrinya, ketika Penyerahan sepeda tidak begitu diperhatikan sizenya, dengan tinggi saya yang 175cm menggunakan sepeda size 16” kok kurang nyaman, awalnya gak begitu terasa, tapi ketika dicoba untuk commuter sekitar lippo cikarang kok posisi tangan terhadap handlebar kurang ergonomis dan posisi seatpost juga di set tinggi banged untuk mendapatkan kenyaman waktu gowes tapi tetep ajah masih kurang enak dan tidak nyaman. Akhirnya konsultasilah ke rekan goweser yang sudah dulu maen sepeda, ternyata size sepeda saya kekecilan untuk ukuran tinggi badan saya yang 175cm. dari sinilah racun upgrade bermula, aseli upgrade sepeda ini seperti virus menjalarnya sangad cepat sekali.
Akhirnya diputuskan untuk mengganti frame polygon premiers saya untuk di tukar tambah dengan frame baru UNITED Dominate ukuran 18” warna putih. Kalo ditanya kenapa pilih frame dominate dan warna putih, wah jawabnya susah euy selain saya suka ma bentuk dan grafisnya,budgetnya itu lho yang gak merusak kantong dan dompet. Berikut ini adalah penampakan new my bike dengan frame barunya United Dominate :
Karena originalnya premiers untuk pengereman masih mengandalkan V-barke maka ketika TT frame sekalian upgrade disk brake depan belakang menggunakan Deore Non series otomatis Hub/F-hub diganti pula.
Menggunakan sepeda baru dengan dimensi yang telah disesuaikan ditambah aplikasi pengereman yang lebih mumpuni sudah berani bereksplorasi ke habitat MTB yang sesungguhnya, untuk paling ekstreme menggunakan sepeda ini adalah ikut gelaran gowes kolosal prakarsa dari Panbagoes dan AA bike dengan tujuan curug cigeuntis dengan start di kecamatan pangkalan. Untuk lebih dalam catatn perjalanan cigeuntis bisa di lihat disini.
Setelah terbiasa dengan sepeda dominate ini, ada satu kekurangan yang dirasa semakin lama pemakian ketika menemui trek yang lumayan miring ketas serasa berat sekali, hehehe tentu sajalah groupsetnyakan masih bawaan aseli Premiers 1.0, hanya mengandalkan 7 speed shimano tourney plus fork zoom travel 80 mm. ingat sekali waktu itu diajak gowes mencoba trek medium cikarang bersama teman teman dari jacyco, menyusuri single trek dan mencoba beberap bukit untuk ditaklukan sangadlah menguras energi menggunakan groupset Tourney ini apalagi dibagian akhir trek, kita melintasi pinggiran kalimalang yang jalannya super amburadul plus macadam, padahal disebelah sungai jalanan asplth menggoda hati, tapi dalam hati dicoba dulu dech. Grasukkkk,,,pletokkkk,,,,,brrgghhhhh lama semakin lama tangan serasa disetrum, efek kejut dibagian pangkal Bisep sangatlah menggangu. Tak kuat lagi fork ini meredam getaran hebat yang terjadi, sangad keras redamannya dan hampir tidak ada pantulan balik, begitu didepan ada jembatan diputuskan utuk belok kanan mengambil jalan aspalth, nyerahhhh fork Zoom ku tak mampu untuk terus melaju diantara jalanan super rusak. Berangkat Dari peristiwa itulah akhirnya diputuskan untuk melakukan upgrade session 2 untuk sepedaku, kebetulan temen sepergowesan menawarkan fork second kondisi prima dengan harga yang sangad bersahabat. Digantilah fork zoom dengan RST Launch Rebound Adjuster warna putih menyesuaikan warna framenya, fork ini bertravel 130 mm. wushhhh sepeda unitedku serasa lebih tinggi. Selain itu untuk menunjang jalan nandjak diputuskan ganti cassate 8 speed , RD deore LX dan quick shifter shimano non series. Tak berapa lama setelah upgrade fork, perjalanan menggunakan sepedaku serasa mengasikan, sepertinya dah cocok banged, klik banged dech. Ini tak berapa lama virus upgrade menjalar lagi, ada keinginan kuat untuk menganti rims bawaan dari sepeda pertamaku premiers, diotak dah tertanam dan terbayangkan jika Dominate putihku dipadukan dengan Rims warna merah akan terlihat lebih cantik tanpa meninggalkan kesan garangnya, akhirnya setelah uang terkumpul langsung menebus mahar alexrim EN24 32H warna merah, wushhhh seketika hasilnya memang beda, lebih cantik tapi garang.
Seputeran deltamas dan medium trek hamper tiap minggu untuk dicoba, ada satu keluhan entah ini halusinasi ataukah memang kondisinya memang tidak bekerja optimal yah antara dengkul dengan kombinasi shifting, operasaan setiap melewati tanjakan manohara nih sepeda gak mau naik juga, langsung saja pikirin melayang jauh buat upgrade full 9 speed, jiahhhhhhhhhh virus upgrade merasuk ke otaku lagi bahaya,,,,bahayaaaa !!!!!!! tahan dulu,,,tahan, tapi tetap saja virus ini semakin lama tak diobati semakin parah efek yang menjalar ke otak, sampai dialam bawah sadarpun alias mimpi ini sampai terbayang dengan indah, untung ini adalah akhir tahun pas sekali dengan bonus yang turun di penghujung tahun. Tak banyak pikir dibawalah sepeda ini menuju bike shop di daerah bekasi timur, upgrade groupset 9 speed deore 2010 minus brake system di tambah upgrade fork depan XCR 120 mm. khusus untuk fork ini rekomendasi temen dekat di komunitas katanya fork ini cukup mumpuni dan redamannya maknyus, setelah dicoba emang uenak untuk fork sekelas XCR ini dan harganya juga terjangkau kita bisa merasakan sensasi FOX talas ( lebay mode : on ) setelah upgrade terakhir ini kunamakan sepeda dominateku dengan sebutan Si DoNa ( sepeda idaman dominate narsis :red ). Dalam hati cukuplah sampai disini upgrade untuk sepeda HTku, karena aku ingin punya sepeda fulsus. Bukan tanpa sebab keinginan memiliki sepeda fulsus ini datang begitu saja, tapi atas dasar pengalaman perjalanan dan kenyaman bersepeda terutama didaerah yang memiliki karakter macadam dan turunan ngehe, terasa sekali jika menggunakan sepeda jenis HT, walaupun dengan speck yang ada sekarang tetap saja kenyamanan dalam memposisikan sepeda untuk melewati jalanan macadam masihlah sangad menyiksa, akhirnya perburuan part sepeda fullsus pun telah dimulai, bahkan bermula ketika membeli frame di penghujung tahun 2009 tepat bersamaan ketika upgrade groupset. Dipilih untuk tunggangan fulsusku nanti frame Collosus SX 1.0 brand Polygon, ntah kenapa seneng banged liat lekuk frame dan paduan warna hitam kuning silvernya. Bakalan jadi antic nih kalo bisa maduin part dan kombinasi warnanya, akhirnya pemilihan partnya sangad hati hati sekali. Setelah sekian lama menunggu akhirnya selesai juga perburuan sepeda fullsusku, inilah dia penampakannya !!!! untuk partnya silahkan tengok sendiri saja, perjalanan pertama collosusku ini adalah mencicipi trek C-park dan seputaran jalur bukit cinta – deltamas – kalimalang dan cibatu, dan launching perdana ke trek extremenya dimulai di gowes kolosal gelaran rekan rekan cMTB dengan trek tangkuban perahu to situ Wanayasa pada tanggal 13 juni kemarin. Sedap pisan tunggangan baruku, kunamakan dirimu Kang Susno “ tokai “ ( kalangkang Collosus Numero Uno :red )
Ceritanya sunggung mengharubiru …… kisah nyata
yang dipadu dengan imajinasi liar akhirnya terwujud
narasi yang enak dibaca
Lanjutkan !!
pertamaxx…. hehe salam kenal om
mantab, perjalanannya si dona panjang juga ya om ?
boleh copy spec si dona ga ?
jadi tertarik pengen “bikin” sepeda juga
Langsung ajah bang geser meja ma kursinyanya, sambil tuker info antara sepeda ma tiger !!! hmmmmmm
* salam newbie lutchu
Semua kalau dijalani dengan hati, tidak ada yang tidak bisa,’ buktinya junet juga bisa. Hidup akan lebih berarti kalau menapak dengan bertahap.
Menapak dengan bertahap aja udah berarti apalagi loncat…. heheheheheheh..
Narasi cukup baik.. mudah2an bikin cerita lagi nich…
Mas, ada yang mo d mutilasi lagi gak ???
setelah LAUNCH 130 + RD LX
siap d tampung sama BULLE hitam + NUKE putih
KYkna bisa niy dijadiin buku cerita .. peneRbitnya apa yah ??
Hebat euy ,,, bisa jalan jauh pake sepeda
Klo ketempat wisata kuliner, jgn cuman mampir yah, bawain sepiring jg cukup
hehee mantab euy.. belajar dari diskusi dengan berbagai pihak, melihat umur dan segala rupa, saya memulai karir persepedaan dari titik collosus sx 1.0 di akhir tahun 2011. alhamdulillah dapet collosus second hand dengan fork epicon dan rear shock juga epicon, lumayanlah sudah air sus depan belakang, agak ringan harga terjangkau. kedutan di jalanan XC lumayan nyaman. group setnya, atas belas kasihan teman-teman berangkat ke kombinasi deore/xt, dan hub novatec, sejauh ini masih nyaman dan bisa bertahan dari virus upgrade 🙂
saya belajar dari blog ini, terima kasih dan bravo Bung…!!
pauull…..
pertama sekali gw salut ama lu paul bisa menulis dengan gaya bahasa yg sangat bagus, sepertinya ada efek 3d nya yg membawa sipembacanya seolah2 berada didalammnya….
lu cetak aja bukunya paul….
oya koq cuma journal, activity dan hoby yg true love nya ga diceritaain juga di blog lu paul>>>>