Setelah sekian lama tertunda, akhirnya tulisan lanjutan tentang memaksimalkan pocket kamera bisa rilish kembali, yang sebelumnya membahas tentang penggunaan pocket kamera untuk memotret dengan Teknik Bulb dan Panning, lebih detailnya bisa langsung ke TKP aja. Untuk memaksimalkan pocket kamera tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hanya saja kita perlu latihan terus menerus dan jangan takut gagal ataupun dibilang jelek. Adakalanya sebuah foto yang dihasilkan dianggap bagus bukan karena gambarnya yang indah, tetapi foto tersebut harus bisa mewakili ataupun memberikan warna terhadap peristiwa yang terjadi. Terlepas itu semua, untuk menuju kea rah sana diperlukan suatu latihan yang continue dan jam terbang yang banyak. Untuk kali ini kita dibatasi pembahasannya mengenai tekniknya saja dulu. jadi ukuran foto yang dihasilkan nantinya gak mesti bagus dulu hasilnya, yang penting bagaimana teknik itu bisa kita kuasai dengan benar, salah satunya adalah teknik Freeze dalam dunia fotografi.
Teknik Freeze adalah teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan objek yang bergerak tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan/speed lensa yang tinggi sehingga objek seolah-olah membeku. Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi karena jika kita menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan menjadi tidak jelas dan kabur.
Trial end error pun dilakukan, langsung saja setelah membaca definisi freezing dan penggunaanya, saya langsung keluar disekitaran pabrik untuk dilakukan uji coba. Deuhhh padahal kondisi jan hamper jam 7 malam, suasana sudah bukan temaram lagi awan berganti telah gelap total. Alamat tambah susah nih foto pake teknik freeze dengan kondisi gelap, karena secara tekniknya apabila kita menggunakan speed cepat itu dibutuhkan cahaya yang cukup untuk bisa berhasil mendapatkan object yang kita inginkan dengan menggunakan teknik freezing. Apa daya keinginana sudah terlampu kuat ingin mencoba sekalian uji coba teknik freezing dikegelapan malam, hihihihi. Entah kenapa mata ini langsung tertuju ke hiasan air mancur yang ada di taman, seketika saja saya ingin mencoba utak atik teknik freeze ini, walaupun mengandalkan pocket kamera Lumix LX1. awalnya berharap tidak menggunakan blitz tapi apa daya yang terjadi malah gagal total, hasilnya gelap segelap gelapnya, coba naikin ISO juga gak berhasil. Jalan tengan menggunakan Blitz, tiada cara lain. Settingannya sebagai berikut :
Aperture f 2.8
ISO 200
Shutter Speed 1/4000 with Blitz, dan hasilnya sebagai berikut :
Note : ini air tadinya tidak bergerak, tapi dengan menggunakan stuntman coba di celupkan batu kecil dari ketinggian tertentu agar telihat seperti ada riak di air tersebut, dan diambillah objectnya ketika posisi air sedang bergerak.
Masih penasaran, dilakukan percobaan kedua, kali ini tetesan air yang keluar dari air mancur tersebut, tentunya dengan settingan sedikit berbeda.
Aperture f 3.2
ISO 200
Shutter Speed 1/8000 with blitz
Setelah dirasa cukup berhasil, saya coba mengambil object terbalik akan tetapi menggunakan teknik freeze. Maksud pengambilan object terbalik ini adalah objectnya diam akan tetapi saya yang bergerak, kok bisa !!!!! bisalah kan naik mobil, waktu itu perjalanan menuju bandung. Tepat di tol cipularang, saya mengeluarkan kamera kemudian membidik area persawahan, gimana hasilnya apakah akan blur juga, cihuyyyyy ternyata gak kok, hasilnya lumayan ok. Kondisi cerah sekali cocok untuk jepret landscape, settingannya seperti berikut :
Aperture f 8
ISO 100
Shutter Speed 1/1000
Car speed > 80 km/jam hehehehe
Dilain kesempatan, ketika sedang ada pertandingan olahraga voli antar departemen di pabrik tercinta tepat lembayung senja akan meninggalkan peraduannya alias sore menjelang magrib, biasalah Liga tahunan yang mempertandingan semua cabang olahraga populer. Kebetulan nih bisa dicoba juga untuk mengaplikasikan teknik freezing sekalian mengasah jam terbang, masalah bagus atau tidak itu urusan belakangan yang penting gimana caranya bikin tuh object bergerak bisa menjadi beku, cekidot dech hasilnya :
Settingannya :
Apperture f 2.8
ISO 100
Shutter Speed 1/4000
Mantap foto2nya Om Jun.
Jangan bosan latihan motret terus.
salam
hehehe,,,,,jadi makasih om, saya sih jam terbangnya masih kelas teri, ngandelin photo dari kamera saku. ngimpingan pengen punya D90 tapi apa daya budget gak nyampe nyampe, maklum JoKo Toelen, hihihihihi.
manteb bro.. Ijin pinjem istilahnya ya di blog ane.. Hehe 😀 pisss
langsung sedot ajah gan,,,,:-)
bro kalo shutter speed nya 10″ itu kalo dijadikan PER jadinya 1/… berapa ?????
wahhh..kerennn.. 🙂
Sya jg pngen ni,tp blum punya kamera..hehehe
Rencannya mau bli tp masih bingung sm pilihan mau kamera yg bersensor CCD ap Cmos,cz CCD katanya suka Blooming,apakah ada efek buruk pada sensornya nanti maksudnya sensornya rusak ga kalo blooming?
Trus kalo Cmos kan hasilnya ga setajam kamera bersensor CCD,dah gitu katanya suka ga bisa ambil gambar objek bergerak sampe hasil gambar bendanya misalnya mobil jadi kayak melengkung atau mobilnya kayak jd melar memanjang melar..
aq pengennya yg prosumer,biar keliatan keren kan mirip DSLR hehehe..